www.peristiwaaktual.com.ǁNTT,24 September 2025-Bencana banjir bandang di Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Senin (8/9/2025) lalu masih menyisakan luka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan.
Hingga Selasa (23/9/2025), tiga orang korban hilang diantaranya Mariano Tom Busa Jago (29), Sebastiana So’o (42) dan Desiderius Geraldi (14 bulan) belum ditemukan.
Upaya pencarian yang dilakukan Tim SAR Gabungan selama tujuh hari pasca bencana pun tidak membuahkan hasil hingga proses pencarian dihentikan.
Proses pencarian yang dilanjutkan anggota Polda NTT dengan mengerahkan anjing pelacak juga tidak membuahkan hasil hingga batas waktu yang ditentukan, Senin (22/9/2025).
Bahkan, istri Mariano Tom Busa Jago yang masih sedang berduka atas meninggalnya anaknya yang masih berusia 13 bulan akibat bencana banjir bandang tersebut ikut membantu pencarian dengan menggunakan anjing pelacak.
“Kemarin sempat istri dari korban sama ibunya juga sempat ke lokasi, ikut bantu pencarian, istri korban juga sempat pegang anjing pelacak untuk cari suaminya sambil teriak panggil nama suaminya, begitu pula ibunya juga,” ungkap Wilhelmus Albertus Dheke, Kepala Dusun Sawu 1, Desa Sawu, Kecamatan Mauponggo kepada TribunFlores.com, Selasa (23/9/2025) sore.
Dikatakan Wilhelmus, saat ini anggota Polda NTT yang membantu melakukan pencarian tiga korban hilang dengan menggunakan anjing pelacak sudah menghentikan pencarian dan sudah pulang pada Selasa (23/9/2025) pagi.
“Waktu pencarian sudah habis kemarin dan mereka sudah pulang tadi pagi,” kata dia.
Ia mengungkapkan, pada pencarian hari terakhir, anjing pelacak sempat memberikan signal kuat di dua lokasi yakni di Kali Lowo Koke tepatnya di wilayah Desa Sawu dan di sekitar wilayah Kelurahan Mauponggo.
Namun, pada saat dilakukan penggalian dengan menggunakan alat berat di dua lokasi itu, tidak membuahkan hasil apapun.
Saat ini, lanjut Wilhelmus, saat ini masyarakat bersama keluarga terus berupaya melakukan pencarian secara mandiri.
“Untuk sementara kami rencananya mau duduk bersama semua tokoh masyarakat, orang tua semua disini kita rencana mau bikin acara adat,” pungkas Wilhelmus.

