www.peristiwaaktual.com.ǁNTT,27 September 2025-Musim Hujan di NTT Tahun 2025 diprediksi lebih cepat. Begini Penjelasan BMKG.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) menjelaskan, musim hujan yang lebih cepat di NTT dipengaruhi anomali suhu permukaan laut di Samudra Hindia yang menunjukkan kondisi IOD negatif.
“IOD negatif meningkatkan pasokan uap air sehingga hujan lebih cepat,” ujar PMG Madya – Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi NTT, Ryan Sudrajat melalui paparan resmi dalam forum virtual pada Rabu, 24 September 2025.
Ryan Sudrajat menjelaskan, faktor global dan regional berperan penting dalam menentukan pola hujan termasuk di NTT.
Ryan menambahkan fenomena IOD negatif tidak hanya berdampak pada wilayah barat Indonesia.
“Fenomena ini turut memengaruhi pola curah hujan di wilayah NTT,” ucap Ryan Sudrajat.
BMKG mencatat awal musim hujan di NTT bervariasi sesuai zona musim yang telah dipetakan. Zona 467 meliputi Manggarai Barat bagian timur, Manggarai Tengah, dan Manggarai Timur bagian tengah mulai hujan pada Oktober dasarian III.
Sebagian besar wilayah NTT diprediksi memasuki musim hujan pada November, sedangkan beberapa zona mengalami hujan lebih lambat. “Empat zona musim yaitu 464, 473, 474, dan 478 diperkirakan baru mulai hujan Desember,” kata Ryan.
Jika dibandingkan periode klimatologis 1991-2020, musim hujan di NTT umumnya lebih cepat atau sama dengan normal. BMKG juga mencatat puncak hujan terjadi Januari di 13 zona dan Februari di 15 zona musim.
Musim Hujan Basah
BMKG Stasiun Klimatologi Nusa Tenggara Timur merilis Prakiraan Musim Hujan 2025-2026.
BMKG menyebut Musim Hujan di NTT 2025/2026 bersifat basah.
Informasi ini disampaikan dalam acara press release di Kupang, Selasa (24/09/2025).
Kepala Stasiun Klimatologi NTT Rahmattulloh Adji, SP menjelaskan prakiraan tersebut penting bagi pemerintah dan masyarakat.
“Informasi ini diharapkan mendukung sektor pertanian dan kebencanaan,” ujar Rahmattulloh.
Dalam sambutan secara virtual, Rahmattulloh juga mengingatkan kembali prakiraan musim kemarau tahun 2025.
Sebagian besar wilayah NTT diprediksi memasuki musim kemarau pada April dan Mei.
Wilayah yang lebih awal mengalami kemarau mulai 1 Maret meliputi Nagekeo timur laut, Ende, dan Sikka barat.
Sedangkan wilayah terlambat meliputi Flores Timur utara, Adonara, dan Solor yang baru masuk Juni.
Kupang tenggara dan Timor Tengah Selatan bagian selatan diperkirakan paling akhir mengalami kemarau pada Juli.
“Kondisi tersebut berbeda dengan tahun normal,” ucap Rahmattulloh.
Rahmattulloh menambahkan bahwa musim kemarau 2025 diprediksi be
rsifat kemarau basah.
Musim hujan 2025-2026 di NTT juga diperkirakan akan bersifat basah.
Acara press release di Kupang diikuti berbagai unsur pejabat daerah dan BMKG.
Koordinator Meteorologi dan Geofisika NTT, Kepala UPT BMKG se-NTT, Kepala BPBD, serta jurnalis hadir melalui Zoom.

